Situbondo, bhasafm.co.id- Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo, Dadang Aries Bintoro menyatakan bahwa serapan pupuk urea maupun NPK phonska bersubsidi pada musim tanam dua rendah.
Musim tanam dua atau MT2 ini meliputi bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus 2024. Selama kurun waktu empat bulan itu, masih 17.000 ton pupuk urea subsidi yang diserap atau 57 persen dari total alokasi 29.987 ton urea.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Dadang Aries Bintoro, mengatakan pupuk urea bersubsidi disalurkan kepada petani penerima melalui kios-kios pupuk yang tersebar di 136 desa/kelurahan. Petani yang sudah terdaftar melalui elektronik rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK) tinggal menebus pupuk urea.
Saat ini sudah memasuki masa tanam tiga (MT 3) yang meliputi bulan September-Desember 2024. Mulai awal September pendistribusian pupuk urea sudah dilakukan. Di awal bulan serapannya juga masih rendah.
Kata Dadang, penyebab rendahnya serapan pupuk urea subsidi dikarenakan musim panen raya. Dan juga petani lahan tadah hujan, masih menunggu hujan turun untuk menanam.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyuluhan Dispertangan Kabupaten Situbondo, Muhammad Zaini mengatakan, selain pupuk urea, pupuk NPK phonska subsidi serapannya juga masih rendah.
Selama periode Januari-Agustus hanya 41 persen atau sekitar 10.000 ton dari alokasi yang diterima Situbondo pada tahun ini sebanyak 25.000 ton.
Rendahnya serapan pupuk NPK phonska subsidi ini, karena petani lebih membutuhkan pupuk urea. Mereka punya kecenderungan menggunakan pupuk urea daripada NPK phonska yang dinilai lebih baik.
Pupuk subsidi jenis urea maupun NPK phonska di Kabupaten Situbondo ini didistribusikan melalui sembilan distributor. Mereka melayani sebanyak 244 kios pupuk yang tersebar di 136 desa/kelurahan.
Sedangkan jumlah petani penerima pupuk subsidi sesuai e-RDKK tahun ini sebanyak 73 ribu petani. Mereka cukup membawa KTP dan Kartu Tani.