Situbondo– BPR Syari’ah Situbondo sedang menghadapi masalah keuangan. Kondisi keuangan BPR Syari’ah sedang tidak sehat, karena para investor reme-rame menarik uangnya.
Ironisnya, hingga kini Bupati Situbondo belum melantik Dikrektur BPR Syari’ah yang baru. Kabarnya, direktur Syari’ah asal luar kota itu tak kunjung datang ke Situbondo, meski sudah dapat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Wakil Ketua Komisi II DPRD Situbondo, Hadi Prianto, saat ini pihaknya fokus melakukan pengawasan terhadap Perusahaan Daerah termasuk BPRD Syari’ah. Hadi mengaku, hampir seluruh perusahaan milik Pemkab Situbondo mengalami masalah keuangan.
Hadi menjelaskan, saat ini BPR Syari’ah juga menghadapi masalah keuangan, karena para investor asalluar daerah menarik uangnya dari BPR Syari’ah sekitar 9 Miliar. Dari jumlah investasi tersebut, BPR Syari’ah baru bisa mengembalikan sekitar 4 miliar.
Politisi Partai Demokrat itu meminta, agar Bupati segera melantik Direktur BPR Syari’ah yang baru, mengingat BPR Syari’ah menghadapi masalah keuangan yang ditinggalkan direkrut sebelumnya. Jika Direktur yang baru tak mau bekerja di Situbondo, Hadi mendesak Pemkab melakukan rekrutmen ulang.
Sementara itu, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, mengatakan, pelantikan Direktur BPR Syari’ah melalui beberapa tahapan. Dadang mengaku, Direktur terpilih harus lebih dulu mengikuti berbagai proses di OJK dan baru mendapat persetujuan beberapa waktu. Saat ini kata Dadang, pihaknya sedang mempersiapkan memanggil Direktur terpilih, untuk dihadirkan ke rapat umum pemegang saham BPR Syari’ah. Selanjutnya, baru akan dilakukan pelantikan secara definitive.