Situbondo- Pengurus iksass sub rayon Banyuwangi selatan, gabsass, menggelar peringatan maulid Nabi Muhammad SAW Kemarin malam mulai pukul 20.30 sampai dengan pukul 23.00. kegiatan ini bertempatkan di halaman kanpes putra.
Kegiatan ini menampilkan budaya khas Banyuwangi, yaitu endog endogan. Budaya khas disini membutuhkan beberapa pohon pisang yang dihiasi dengan telor rebus yang dibungkus kertas warna warni. Sehingga nampak lucu, ada pohon pisang berhiaskan telor hias.
Kegiatan ini diikuti oleh sebagian warga santri asal Banyuwangi selatan , kurang lebih 40 orang santri. Mereka berasal dari Kecamatan Gambiran, Genteng, Srono, Cluring, Bangorejo, bahkan ada yang berasal dari Muncar, dan Kalibaru.
Mohammad Wildan Abror, mahasiswa fakultas dakwah, yang menjadi penceramah pada kegiatan ini. Ia menuturkan, bahwa filosofi adanya tradisi endog endogan di tengah tengah masyarakat Banyuwangi, merupakan bentuk tradisi yang dibawa oleh Syekh Maulana Ibrahim atau Sunan Giri, ketika berdakwah di Banyuwangi. Telur sendiri terdapat tiga lapisan, yaitu kulit telur, putih telur, dan kuning telur. Ketiga hal ini diserupakan dengan tiga unsur dalam aqidah islam, yaitu iman, islam, dan ihsan.