Situbondo- Pemkab Situbondo mengalokasikan anggaran Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp 4,3 miliar. Anggaran tersebut akan disalurkan kepada warga miskin untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga BBM.
Kepala Dinas Sosial Pemkab Situbondo, Samsuri mengatakan, bahwa penerima BLT kompensasi kenaikan harga BBM, merupakan warga miskin yang terdaftar Data Terpadu Kemiskinan Sosial (DTKS). Selain itu, ada juga penerima non-DTKS seperti ojek online dan pelaku UMKM.
“BLT ini akan diberikan kepada warga kurang mampu, abang becak serta ojek online,” ujarnya kepada wartawan.
Menurut Samsuri, alokasi anggaran BLT Rp. 4,3 miliar diambilkan dari dana tak terduga yang hanya bisa digunakan untuk kondisi tertentu. Selain untuk BLT, anggaran miliaran rupiah tersebut akan digunakan untuk bantuan paket sembako. Tujuannya menekan inflasi akibat kenaikan harga BBM.
“Alokasi anggaran ini dari pos biaya tak terduga tahun 2022. Bahwa BLT BBM dan bantuan paket sembako untuk menekan inflasi,”katanya.
Dijelaskan, bahwa BLT disalurkan untuk dua bulan yaitu Oktober dan November. Setiap bulannya akan menerima bantuan Rp. 300 ribu. Total BLT yang akan diterima sebesar Rp. 600 ribu. Pemkab akan menggandeng Pemerintah desa agar bantuan tepat sasaran.
“Jadi masing-masing penerima sasaran akan mendapat BLT BBM sebesar Rp300.000 per bulan selama dua bulan (Oktober-November) dan penyalurannya untuk dua bulan sekaligus,” terangnya.
Reporter: Zaini Zain