Situbondo- Getaran gempa bumi tektonik Magnitudo 4,1 dirasakan warga yang tinggal di sejumlah Kecamatan di wilayah barat. Gempa berada di lokasi 14 kilometer timur Laut Kabupaten Probolinggo dengan kedalaman 6 kilometer.
Warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah setelah merasakan getaran gempa. Ada tiga Kecamatan merasakan getaran gempa, yaitu Kecamatan Banyuglugur, Jatibanteng dan Besuki. Getaran paling kuat terjadi di Desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur. Ada tiga rumah dan satu Mushalla rusak akibat getaran gempa.
Koordinator Pusat Pengendalian Operasi BPBD Situbondo, Puriyono mengatakan, tiga rumah warga mengalami rusak ringan akibat getaran gempa. Sebagian gedung rumah warga retak dan ganteng berjatuhan.
“Ada tiga rumah warga dan satu mushalla rusak ringan akibat getaran gempa yaitu di dusun bringin dan dusun krajan desa Selobanteng, Kecamatan Banyuglugur,” katanya, ditemui di lokasi Rabu, 23 November 2022.
Puriyono menambah, mushallah yang rusak ringan akibat getaran gempa yaitu Mushallah Babussalam, mengalami retak pada dinding dan kaca jendela depan pecah. Warga dihimbau untuk tidak panik dan segera mencari perlindungan sewaktu terjadi bencana gempa.
“Kami sudah turun ke lokasi dan mendata korban. Kami mengimbau warga tidak panik dan termakan isu-isu tak bertanggungjawab,” katanya.
Sementara itu, berdasarkan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, bahwa gempat yang terjadi Rabu petang di lokasi darat 14 kilometer laut Kabupaten Probolinggo, termasuk jenis gampa bumi dangkal berdasarkan lokasi epesenter dan kedalaman hiposenter. Hingga pukul 19.00 tidak ada gempa susulan serta berpotensi terjadinya tsunami.
Reporter: Zaini Zain